Pendarahan Lambung Bisa Sebabkan Kematian, Apa Penyebabnya?

Kesehatan11 Views

Jakarta – Tak banyak yang menyadari bahwa rasa nyeri di ulu hati atau muntah darah bisa jadi pertanda kondisi medis yang mengancam nyawa. Pendarahan lambung atau gastrointestinal bleeding bagian atas, terutama yang tergolong parah, bukanlah sekadar masalah lambung biasa. Jika tak ditangani dengan cepat dan tepat, perdarahan lambung bisa berujung pada syok, bahkan kematian.

Dalam beberapa kasus di rumah sakit rujukan, pasien datang dengan kondisi sudah lemas, tekanan darah turun drastis, dan kulit mulai pucat. Dokter spesialis penyakit dalam menyebut, pendarahan saluran cerna atas bisa terjadi secara tiba-tiba, dan seringkali pasien terlambat mendapat penanganan karena gejalanya disalahartikan.

Artikel ini membedah secara komprehensif apa itu pendarahan lambung, bagaimana gejalanya, penyebab medis yang melatarbelakanginya, serta risiko fatal jika diabaikan.


Apa Itu Pendarahan Lambung?

Pendarahan lambung atau dikenal dalam istilah medis sebagai upper gastrointestinal bleeding adalah kondisi di mana terjadi keluarnya darah dari saluran cerna bagian atas, terutama lambung dan usus dua belas jari (duodenum).

Darah yang keluar bisa tampak dalam bentuk muntah darah (hematemesis), atau tinja berwarna hitam dan berbau sangat busuk (melena). Dalam kasus lebih parah, pendarahan bisa berlangsung tanpa gejala awal yang jelas hingga pasien mengalami kehilangan darah yang signifikan.

Dr. Widi Nugroho, SpPD-KGEH, dokter spesialis gastroenterohepatologi dari RSUP Nasional, menyatakan bahwa “pendarahan lambung berat bisa menurunkan tekanan darah secara drastis, menyebabkan syok hipovolemik, dan berujung pada kegagalan organ multipel jika tak ditangani dalam waktu 24–48 jam.”


Gejala Awal yang Kerap Diabaikan

Pendarahan lambung tidak selalu langsung disertai muntah darah. Banyak pasien datang ke IGD hanya karena merasa tidak enak badan atau lemas luar biasa. Berikut gejala yang patut diwaspadai:

Tanda Umum:

  • Nyeri ulu hati hebat
  • Mual dan muntah (terkadang bercampur darah segar atau hitam pekat)
  • Tinja hitam pekat dan berbau busuk (melena)
  • Lemas, pucat, berkeringat dingin
  • Penurunan tekanan darah dan denyut jantung meningkat

Gejala Lanjut:

  • Syok (kesadaran menurun)
  • Sesak napas
  • Jari-jari tangan dan kaki terasa dingin
  • Penurunan produksi urine (oliguria)

Penyebab Medis Pendarahan Lambung yang Mengancam

Penyebab pendarahan lambung sangat bervariasi, mulai dari gangguan ringan seperti iritasi lambung hingga kelainan serius seperti kanker. Berikut beberapa penyebab utama yang perlu dikenali:

1. Ulkus Peptikum (Luka Lambung atau Duodenum)

Merupakan penyebab paling umum dari pendarahan saluran cerna atas. Ulkus terbentuk karena kerusakan lapisan mukosa lambung akibat asam lambung berlebih, infeksi Helicobacter pylori, atau konsumsi obat antiinflamasi non-steroid (NSAID) dalam jangka panjang.

Pasien dengan riwayat konsumsi aspirin atau ibuprofen setiap hari untuk penyakit jantung sangat rentan mengalami ulkus perdarahan.

2. Varises Esofagus

Kondisi ini terjadi pada penderita sirosis hati. Tekanan tinggi di vena porta menyebabkan pembuluh darah di kerongkongan membengkak dan bisa pecah kapan saja, mengakibatkan pendarahan hebat.

Pendarahan varises esofagus disebut sebagai salah satu keadaan darurat medis karena bisa menewaskan pasien dalam hitungan jam.

3. Gastritis Akut

Radang lambung akut akibat alkohol, stres berat, atau obat-obatan tertentu dapat menyebabkan erosi pada lapisan mukosa lambung yang kemudian berdarah.

4. Mallory-Weiss Syndrome

Robekan di dinding kerongkongan bagian bawah akibat muntah terus-menerus, misalnya pada penderita bulimia, keracunan makanan, atau konsumsi alkohol berlebih.

5. Kanker Lambung

Meski tidak umum, kanker lambung bisa menimbulkan pendarahan kronis yang pelan-pelan menguras darah pasien hingga menyebabkan anemia berat, atau bahkan pecah dan menyebabkan pendarahan masif.


Siapa yang Berisiko Lebih Tinggi?

Faktor Risiko:

  • Usia lanjut (>60 tahun)
  • Riwayat tukak lambung atau penyakit hati
  • Perokok aktif
  • Konsumsi alkohol rutin
  • Penggunaan obat antiinflamasi jangka panjang
  • Riwayat GERD kronis
  • Stres berat atau trauma

Dampak Fatal Jika Tak Ditangani Segera

Pendarahan lambung bukanlah kondisi yang bisa diobati dengan sekadar istirahat atau konsumsi antasida. Jika dibiarkan tanpa intervensi medis, berikut risiko yang bisa terjadi:

  • Syok Hipovolemik: Kehilangan darah dalam jumlah besar dapat menyebabkan organ-organ vital kekurangan oksigen.
  • Gagal Organ Multipel: Hati, ginjal, dan jantung bisa mengalami kerusakan permanen jika tidak mendapat pasokan darah.
  • Kematian: Terjadi pada 10–20% kasus pendarahan gastrointestinal akut yang tidak ditangani dengan segera.

Bagaimana Diagnosis Dilakukan?

Setelah pasien datang dengan gejala mencurigakan, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan:

  • Endoskopi: Prosedur utama untuk melihat langsung sumber perdarahan.
  • Tes darah lengkap: Menilai kadar hemoglobin, fungsi ginjal, dan tanda-tanda infeksi.
  • CT Scan atau USG: Jika endoskopi belum tersedia atau tidak memungkinkan.
  • Fecal occult blood test (FOBT): Untuk mendeteksi darah tersembunyi dalam tinja.

Penanganan Medis Darurat

Penting untuk memahami bahwa tidak semua kasus bisa langsung diatasi dengan obat minum. Penanganan pendarahan lambung parah mencakup:

Stabilisasi Pasien:

  • Pemasangan infus cairan dan transfusi darah
  • Monitoring tekanan darah dan nadi
  • Pemberian obat penghambat asam lambung secara injeksi (seperti PPI: pantoprazole)

Tindakan Endoskopik:

  • Kliping atau ligasi varises
  • Injeksi agen penghenti perdarahan
  • Pembakaran (koagulasi) sumber perdarahan

Operasi Bedah:

Dilakukan bila pendarahan tidak berhenti meskipun sudah diberikan terapi endoskopik.


Pencegahan: Mencegah Lebih Baik dari Mengobati

Langkah terbaik untuk menghindari tragedi pendarahan lambung adalah dengan mencegah faktor pencetusnya:

  • Hindari konsumsi NSAID tanpa pengawasan dokter
  • Hentikan kebiasaan merokok dan alkohol
  • Periksa infeksi H. pylori jika punya riwayat nyeri lambung kronis
  • Kelola stres dengan sehat
  • Jangan abaikan gejala nyeri lambung yang berulang

Bukanlah kondisi yang bisa ditunda-tunda

Pendarahan lambung, terutama yang bersifat masif, bukanlah kondisi yang bisa ditunda-tunda. Ia bisa muncul tiba-tiba dan berkembang cepat menjadi keadaan gawat darurat. Mengenali gejalanya sejak awal, memahami penyebabnya, dan mendapatkan pertolongan medis sesegera mungkin adalah kunci untuk menyelamatkan nyawa.

Di tengah masyarakat yang masih sering menganggap sepele nyeri lambung dan pencernaan, edukasi tentang bahaya pendarahan lambung menjadi sangat penting. Jangan tunggu sampai tubuh memberi sinyal bahaya yang terlambat dikenali. Nyawa bisa menjadi taruhannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *