Paparan sinar matahari di pagi hari ternyata membawa manfaat besar bagi kesehatan, terutama bagi ibu hamil. Di Indonesia, berjemur di bawah sinar matahari jam 10 pagi sering direkomendasikan oleh para ahli, karena pada waktu tersebut intensitas sinar ultraviolet B (UVB) yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi vitamin D berada pada tingkat optimal. Salah satu alasan pentingnya kebiasaan ini adalah manfaat berjemur untuk ibu hamil yang berkaitan erat dengan tumbuh kembang janin dan imunitas sang ibu.
Mengapa Jam 10 Pagi Waktu Terbaik untuk Berjemur?
Sinar Matahari Mengandung UVB Optimal
Berjemur di jam 10 pagi dinilai sebagai waktu yang ideal karena paparan sinar UVB pada waktu ini sudah cukup tinggi, namun belum terlalu kuat untuk merusak kulit secara ekstrem. Pada waktu tersebut, produksi vitamin D dalam tubuh bisa berlangsung secara maksimal tanpa risiko paparan UV yang berlebihan seperti di siang hari.
Efek pada Produksi Vitamin D
Vitamin D merupakan nutrisi esensial selama masa kehamilan. Tanpa cukup vitamin D, tubuh ibu hamil kesulitan menyerap kalsium dengan baik, yang berdampak langsung pada pembentukan tulang janin. Oleh karena itu, durasi berjemur sekitar 10-15 menit setiap hari pada jam ini dianggap sebagai praktik sehat yang dapat diterapkan ibu hamil dengan aman.

Manfaat Berjemur untuk Ibu Hamil
Meningkatkan Penyerapan Kalsium untuk Janin
Manfaat berjemur untuk ibu hamil yang paling utama adalah membantu tubuh memproduksi vitamin D yang berfungsi meningkatkan penyerapan kalsium. Kalsium sangat penting bagi pembentukan tulang dan gigi janin. Kekurangan vitamin D saat hamil dapat menyebabkan pertumbuhan tulang janin terganggu dan meningkatkan risiko rakitis.
Menjaga Imunitas Tubuh
Paparan sinar matahari pagi merangsang produksi sel darah putih, termasuk limfosit yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Imun tubuh yang baik membantu ibu hamil terhindar dari berbagai infeksi yang rentan terjadi selama masa kehamilan.
Menstabilkan Kadar Gula Darah
Beberapa studi menunjukkan bahwa ibu hamil dengan kadar vitamin D yang cukup memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami diabetes gestasional. Vitamin D berperan dalam sensitivitas insulin dan metabolisme glukosa dalam tubuh.
Mengurangi Risiko Preeklampsia
Preeklampsia adalah kondisi serius selama kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko preeklampsia. Berjemur secara teratur menjadi salah satu upaya non-medis untuk menekan risiko ini.
Menjaga Kesehatan Mental
Berjemur dapat meningkatkan kadar serotonin dalam otak, yang merupakan hormon pengatur suasana hati. Ibu hamil yang rutin berjemur pagi lebih cenderung mengalami suasana hati yang stabil, serta mengurangi risiko stres dan depresi selama kehamilan.

Cara Berjemur yang Aman untuk Ibu Hamil
Gunakan Tabir Surya Ramah Ibu Hamil
Meski berjemur penting, perlindungan kulit tetap harus menjadi prioritas. Gunakan sunscreen dengan kandungan zinc oxide atau titanium dioxide yang aman untuk ibu hamil. Ini akan membantu mencegah kerusakan kulit akibat sinar UVA.
Hindari Terlalu Lama di Bawah Sinar Matahari
Durasi ideal berjemur bagi ibu hamil adalah sekitar 10–15 menit. Lebih dari itu berpotensi menyebabkan dehidrasi dan membuat tubuh cepat lelah. Pilih lokasi berjemur yang memiliki aliran udara baik agar tetap nyaman.
Gunakan Pakaian Longgar dan Air Putih Cukup
Kenakan pakaian yang nyaman serta pastikan untuk minum cukup air sebelum dan sesudah berjemur agar tubuh tetap terhidrasi. Pakaian berwarna cerah juga membantu memantulkan panas berlebih.
Manfaat Berjemur Tak Sekadar untuk Kesehatan Kulit
Berjemur jam 10 pagi bukan hanya tradisi sehat, tetapi juga salah satu bentuk pencegahan alami yang dapat diterapkan ibu hamil setiap hari. Manfaat berjemur untuk ibu hamil terbukti membantu proses penyerapan kalsium, meningkatkan imunitas, serta mendukung kestabilan mental selama kehamilan. Dengan praktik yang aman dan rutin, aktivitas sederhana ini bisa membawa dampak besar bagi kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.