Sebuah momentum penting dalam dunia pendidikan dasar berlangsung di Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Dalam sebuah acara yang cukup berbeda dari biasanya, serah terima jabatan (sertijab) kepala SD Negeri (SDN) se-Kecamatan Ngariboyo dilaksanakan di sebuah lokasi ikonik bernama Embung Pendem. Acara ini tidak hanya menjadi simbol pergantian kepemimpinan, tetapi juga menjadi ajang kolaborasi antara dunia pendidikan dan pelestarian lingkungan.
Embung Pendem: Lebih dari Sekadar Lokasi
Mengenal Embung Pendem
Embung Pendem merupakan salah satu embung konservasi yang ada di wilayah Desa Pendem, Kecamatan Ngariboyo. Selama beberapa tahun terakhir, kawasan ini tidak hanya berfungsi sebagai penampungan air untuk pertanian dan kebutuhan irigasi, tetapi juga berkembang menjadi pusat kegiatan sosial, edukatif, dan wisata lokal. Pemilihan embung pendem sebagai lokasi sertijab adalah keputusan strategis yang membawa pesan kuat: pendidikan tidak bisa dipisahkan dari lingkungan hidup.
Fungsi Edukatif Embung
Embung Pendem kini juga difungsikan sebagai lokasi edukasi berbasis lingkungan. Banyak sekolah di sekitar Magetan yang mulai memanfaatkan tempat ini sebagai laboratorium alam, tempat siswa belajar langsung tentang ekosistem air, pertanian, dan konservasi. Kehadiran acara sertijab di lokasi ini menunjukkan semangat baru untuk membangun kesadaran lingkungan sejak dini.

Rangkaian Sertijab Kepala SDN di Ngariboyo
Suasana Khidmat dan Penuh Makna
Acara sertijab kepala SDN ini diikuti oleh seluruh kepala sekolah yang akan menyerahkan dan menerima tongkat estafet kepemimpinan. Selain kepala sekolah, hadir pula para pengawas, staf Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan, tokoh masyarakat, serta perwakilan komite sekolah. Rangkaian acara dimulai dengan sambutan dari Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan (Korwilbidik) Kecamatan Ngariboyo yang menyampaikan harapan agar kepala sekolah baru dapat membawa semangat perubahan.
Harapan untuk Kepala Sekolah Baru
Dalam pidatonya, perwakilan Dinas Pendidikan menyampaikan bahwa tugas kepala sekolah bukan sekadar administratif. Kepala sekolah harus menjadi pemimpin visioner yang mampu menjawab tantangan zaman, termasuk dalam hal digitalisasi sekolah, penerapan kurikulum merdeka, serta integrasi pembelajaran kontekstual dengan lingkungan sekitar seperti embung pendem.
Peran Kepala Sekolah dalam Menguatkan Pendidikan Kontekstual
Integrasi Pendidikan dan Alam
Dengan digelarnya sertijab di embung pendem, diharapkan para kepala sekolah dapat mengambil inspirasi untuk memanfaatkan sumber daya lokal sebagai media belajar. Pembelajaran yang berakar pada lingkungan terbukti meningkatkan pemahaman siswa, keterlibatan orang tua, dan kepedulian terhadap alam.
Kepemimpinan Berbasis Komunitas
Kepala sekolah sebagai ujung tombak pendidikan di tingkat satuan harus mampu menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari komite, tokoh masyarakat, hingga lembaga lingkungan. Kehadiran acara sertijab di embung pendem menjadi cermin bahwa sekolah bukan institusi yang berdiri sendiri, melainkan bagian dari komunitas yang dinamis.

Sinergi antara Dinas Pendidikan, Sekolah, dan Warga
Partisipasi Warga dalam Sertijab
Kegiatan ini juga menarik antusiasme warga sekitar embung pendem. Mereka ikut serta dalam persiapan tempat, konsumsi, dan pengamanan jalannya acara. Ini menjadi wujud nyata bagaimana kegiatan pendidikan bisa menghidupkan ruang publik dan mempererat hubungan antarwarga.
Promosi Wisata Edukatif
Dengan embung pendem sebagai latar acara resmi pemerintah, secara tidak langsung hal ini menjadi promosi bagi potensi wisata edukatif di Magetan. Diharapkan ke depan, lebih banyak lagi sekolah yang mengadakan kegiatan di lokasi ini, baik itu lomba, outbond, hingga pelatihan guru.
Momen Pergantian, Semangat Pelestarian
Sertijab kepala SDN se-Kecamatan Ngariboyo di embungpendem bukan hanya ajang seremonial. Ia adalah simbol harapan baru bagi pendidikan dasar di Magetan—pendidikan yang tidak hanya mencetak prestasi akademik, tetapi juga karakter yang peduli terhadap lingkungan. Pemanfaatan embungpendem sebagai lokasi strategis kegiatan pendidikan adalah langkah maju menuju harmoni antara manusia dan alam.
Dengan semangat kolaboratif seperti ini. Ke depan, sekolah-sekolah di Ngariboyo dapat menjadi motor penggerak perubahan yang tidak hanya cerdas secara intelektual. Tetapi juga bijak dalam menjaga bumi tempat berpijak.