Bulan, satelit alami Bumi yang selama ribuan tahun menjadi sumber inspirasi dan tanda waktu bagi manusia, menyimpan kisah pembentukannya sendiri yang masih terus dipelajari para ilmuwan. Salah satu pertanyaan paling mendasar dalam dunia astronomi adalah: bagaimana Bulan bisa terbentuk dan kapan proses itu terjadi? Melalui berbagai riset dan teori, para astronom mulai menemukan potongan-potongan jawaban yang membuka tabir misteri kosmik ini.
Kapan Bulan Terbentuk?
Usia Bulan Berdasarkan Analisis Isotop
Para ilmuwan memperkirakan bahwa Bulan terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu, tidak lama setelah Tata Surya mulai terbentuk. Analisis isotop batuan Bulan yang dibawa dari misi Apollo menunjukkan bahwa proses pembentukan Bulan terjadi antara 60 juta hingga 175 juta tahun setelah kelahiran Matahari. Dengan kata lain, menjawab pertanyaan “kapan Bulan terbentuk“, jawabannya adalah pada era awal ketika planet-planet masih panas dan belum sepenuhnya stabil.
Bukti dari Zircon di Bumi dan Simulasi Komputer
Sampel mineral zircon dari kerak Bumi juga menunjukkan waktu pembentukan awal yang konsisten dengan umur Bulan. Simulasi komputer modern mendukung hipotesis bahwa dalam waktu sekitar 100 juta tahun setelah terbentuknya Tata Surya, sebuah tabrakan besar terjadi dan menciptakan satelit alami yang kini kita kenal sebagai Bulan.

Teori Dampak Raksasa: Penjelasan Paling Masuk Akal
Tabrakan Bumi dan Theia
Hipotesis dampak raksasa menjadi teori utama dalam menjelaskan bagaimana Bulan terbentuk. Teori ini menyebutkan bahwa sebuah protoplanet seukuran Mars, yang dinamakan Theia, bertabrakan dengan Bumi muda. Tabrakan hebat ini melepaskan material dari Bumi dan Theia ke luar angkasa. Material inilah yang kemudian berkumpul melalui proses gravitasi dan membentuk Bulan.
Proses Konsolidasi Debu dan Material
Material hasil tabrakan tersebut membentuk cincin puing yang mengorbit Bumi. Dalam waktu ratusan ribu tahun, cincin ini mulai saling menyatu dan membentuk satu benda besar yang menjadi Bulan. Permukaan Bulan pada masa awal sangat panas dan diduga ditutupi oleh lautan magma yang kemudian perlahan membeku.
Alternatif Lain: Teori Penangkapan dan Ko-akresi
Teori Penangkapan
Salah satu teori lama adalah bahwa Bulan terbentuk di tempat lain dan kemudian tertarik ke orbit Bumi. Namun, teori ini sulit diterima karena tidak menjelaskan kesamaan komposisi kimia antara Bulan dan Bumi.
Teori Ko-akresi
Teori lainnya menyebutkan bahwa Bulan dan Bumi terbentuk bersamaan dari disk materi yang sama. Namun, perbedaan densitas dan struktur internal kedua benda ini membuat teori ini dianggap lemah dibandingkan hipotesis dampak raksasa.
Apa Kata Sampel dari Bulan?
Temuan Misi Apollo
Sampel batuan yang dikumpulkan dari permukaan Bulan oleh misi Apollo NASA sangat mirip dengan batuan Bumi, terutama pada bagian kerak. Kesamaan ini memperkuat pendapat bahwa material pembentuk Bulan berasal dari Bumi.
Ketiadaan Besi dalam Inti Bulan
Bulan memiliki inti yang sangat kecil dan kekurangan unsur besi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar logam berat mungkin tetap berada di Bumi setelah tabrakan, sedangkan Bulan terbentuk dari material permukaan yang lebih ringan.
Evolusi Bulan Setelah Terbentuk
Lautan Magma dan Pendinginan
Pada fase awal, Bulan diperkirakan memiliki permukaan cair akibat panas dari akresi dan radioaktivitas. Permukaan tersebut kemudian mendingin dan membentuk kerak.
Dampak Meteorit dan Pembentukan Kawah
Selama miliaran tahun, Bulan dihantam oleh meteorit yang menciptakan kawah-kawah besar yang masih bisa kita lihat hingga kini, seperti Tycho dan Copernicus. Beberapa bagian dataran rendah kemudian diisi oleh lava, menciptakan area gelap yang disebut mare.

Mengapa Pengetahuan tentang Kapan Bulan Terbentuk Itu Penting?
Kunci Memahami Evolusi Bumi
Dengan mengetahui kapan Bulan terbentuk, para ilmuwan dapat memahami kondisi awal Bumi dan proses-proses geologis yang mempengaruhi perkembangan planet kita.
Dasar Penelitian Planet Lain
Meneliti asal usul Bulan juga membantu dalam eksplorasi planet lain. Jika teori dampak raksasa berlaku untuk sistem planet lain, maka kita dapat memprediksi keberadaan satelit alami di exoplanet.
Sebuah Jawaban dari Jutaan Tahun Lalu
Dari pertanyaan mendasar tentang bagaimana Bulan bisa terbentuk, kini para ilmuwan telah menemukan jawaban yang semakin mendekati kebenaran. Hipotesis dampak raksasa memberikan penjelasan paling kuat dan didukung oleh data geologis dan simulasi fisika modern. Dengan memahami kapan Bulan terbentuk dan bagaimana proses itu terjadi, kita tidak hanya mengetahui asal-usul satelit alami kita, tetapi juga memahami bagian penting dari sejarah awal Bumi.