SDN 1 Karangrejo Kecamatan Kromengan Tampilkan Asal Usul Tari Sabrang Dalam Pawai Karnaval 2024
Malang, topiknews.co.id – Gelaran karnaval dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 yang diadakan oleh PHBN Desa Karangrejo pada hari Minggu (18/8/2024) berlangsung cukup meriah. Hal ini terlihat dari banyaknya peserta karnaval yang menampilkan berbagai corak serta antusias warga masyarakat yang menyaksikan kegiatan ini. Dalam kegiatan ini dihadiri juga oleh jajaran Muspika Kromengan yang berada di panggung kehormatan yang berada di titik finish rute karnaval yang dilalui.
Dalam rangkaian peserta karnaval kali ini, ada yang tampak unik dan berbeda dari peserta lain, yaitu penampilan dari SDN 1 Karangrejo yang membawa tema Asal usul Tari Sabrang. Dikutip dari berbagai sumber sejarah, tarian topeng sabrang, seni tari warisan budaya di Malang mempunyai situs sejarah. Kata “Sabrang” adalah pasukan dari negeri sabrang/seberang yang datang mengikuti raja Klana Sewandana. Kehadiran pasukan sabrang untuk memperluas wilayah kerajaannya dengan menjajah dan menculik putri atau ratu istana. Tarian ini menggambarkan prajurit atau pasukan sabrang yang siap berangkat menuju medan perang. Tari ini juga menggambarkan tentang barisan prajurit atau pasukan sabrang yang berani, brangasan dan gagah perkasa.
Menurut salah satu guru di SDN 1 Karangrejo Rony Endik Himawan, yang juga memerankan sebagai Raja Klana Sewandana pada penampilan karnaval kali ini mengatakan bahwa hal ini dimunculkan untuk melestarikan budaya, terutama budaya lokal Malang.
“Minimal anak-anak biar mengenal,” ujarnya.
Setelah menampilkan drama kolosal ini, anak-anak didik beserta para guru menarikan tari Topeng Sabrang bersamaan. Hal ini mendapatkan respon sangat luar biasa warga masyarakat yang turut melihat gelaran drama yang ditampilkan oleh SDN 1 Karangrejo.
“Seluruh dewan guru dan karyawan sekolah, wali murid serta siswa-siswi mulai kelas 1 sampai dengan kelas 6 ikut dalam kegiatan ini,” tambah Rony.
Salah satu warga masyarakat yang melihat penampilan anak-anak SDN 1 Karangrejo mengatakan kepada wartawan media ini jika gelaran drama kolosal semacam ini justru yang ditunggu oleh warga masyarakat, karena mengenalkan sejarah dan khas budaya lokal yang sesungguhnya.
“Harusnya seperti ini mas, budaya asli Indonesia harus dikenalkan pada generasi muda, sehingga mereka tidak lupa akan adat budayanya sendiri, tidak asal horeg seperti yang lainnya itu,” ujar Budi dengan nada semangat. (hw)