Pembangunan SMPN 2 Loceret Diduga Asal-Asalan, Lewati Masa Kontrak dan Tak Sesuai Spesifikasi
NGANJUK, topiknews.co.id – Proyek pembangunan SMPN 2 Loceret di Kabupaten Nganjuk yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2024 menuai sorotan. Dengan anggaran sebesar Rp. 493.279.811, pembangunan ruang guru, kepala sekolah, dan tata usaha yang dimulai pada 26 Juli 2024 dengan durasi pengerjaan 120 hari kerja hingga kini belum rampung. Berdasarkan pantauan di lapangan pada Rabu (20/11/2024), proyek tersebut telah melewati masa kontrak namun belum selesai.
Proyek yang direncanakan terdiri dari dua lantai ini menimbulkan pertanyaan publik, terutama karena beberapa temuan di lapangan yang diduga tidak sesuai dengan perencanaan. Papan proyek menyebutkan bahwa ini merupakan pembangunan, namun kondisi di lokasi menunjukkan seolah hanya dilakukan rehabilitasi. Banyak bahan bangunan bekas yang kembali digunakan, termasuk plafon yang hanya diplamir dan dicat ulang, sehingga terlihat masih terdapat sisa sarang laba-laba.
Selain itu, material yang digunakan juga dipertanyakan kualitasnya. List plafon diduga menggunakan kayu jenis sepinggan yang bukan kayu jati, sementara rangka atap (usuk) menggunakan kayu dengan ukuran 4×6 cm, lebih kecil dari ukuran sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB), yaitu 5×7 cm.
Sikap pihak terkait juga menjadi sorotan. Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Bidang SMP Kabupaten Nganjuk tidak memberikan tanggapan. Bahkan, awak media yang mencoba menghubungi Kabid SMP melalui WhatsApp justru mendapati nomor mereka diblokir. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada klarifikasi atau tanggapan resmi dari pihak terkait.
Ketidaksesuaian dalam pengerjaan proyek ini menimbulkan kekhawatiran akan akuntabilitas dan kualitas hasil pembangunan. Publik berharap instansi terkait segera memberikan penjelasan dan memastikan bahwa pembangunan ini dilakukan sesuai standar demi kepentingan dunia pendidikan.”bersambung (GN).
