Saraf Kejepit di Leher Bisa Menyamar Jadi Migrain Sakit kepala sebelah atau migrain sering kali dikaitkan dengan faktor hormonal, stres, atau pola tidur yang buruk. Namun ternyata, penyebabnya bisa berasal dari leher, khususnya kondisi saraf kejepit di tulang leher (cervical radiculopathy). Dalam dunia medis, ini disebut sebagai “cervicogenic headache”, yakni sakit kepala yang berawal dari gangguan struktur tulang leher.
Fenomena ini kerap membingungkan pasien, karena gejalanya mirip dengan migrain biasa. Padahal, pendekatan penanganannya bisa berbeda. Berikut ini adalah penjelasan dari para dokter ortopedi dan spesialis saraf tentang bagaimana saraf kejepit di leher bisa menyamar sebagai migrain.
Gejala yang Mirip Migrain Padahal Berasal dari Leher
Saraf kejepit di leher biasanya terjadi akibat tekanan pada akar saraf tulang belakang bagian servikal (leher), yang bisa dipicu oleh hernia nukleus pulposus (HNP), degenerasi diskus, atau cedera olahraga.
Gejala yang dirasakan pasien meliputi:
- Sakit kepala sebelah
- Nyeri menjalar dari leher ke belakang kepala hingga ke dahi
- Kekakuan pada otot leher dan pundak
- Rasa tebal atau kesemutan di lengan
- Pusing seperti berputar (vertigo ringan)
Dokter ortopedi menjelaskan bahwa cervicogenic headache sering kali tidak merespon obat migrain biasa karena sumber masalahnya bukan di pembuluh darah otak, tetapi dari saraf yang terganggu di leher.
Pendapat penulis: Ini menjadi pengingat penting bahwa tidak semua migrain bisa disembuhkan dengan obat penghilang rasa sakit. Mengenali penyebab aslinya sangat penting agar tidak salah penanganan.
Diagnosis Saraf Kejepit Perlu Pemeriksaan Mendalam
Menurut dr. William, Sp.OT(K) dari RS Ortopedi Jakarta, membedakan antara migrain murni dengan sakit kepala akibat saraf kejepit di leher membutuhkan kombinasi:
- Pemeriksaan fisik dan riwayat keluhan
- MRI tulang belakang servikal
- Tes provokasi gerakan leher
- Evaluasi refleks dan kekuatan otot tangan
Ia menjelaskan bahwa posisi tidur yang salah, penggunaan bantal terlalu tinggi, atau terlalu lama menatap layar gawai dalam posisi menunduk bisa memperburuk kondisi ini.
“Pasien datang dengan keluhan migrain selama bertahun-tahun. Setelah dilakukan MRI, ternyata ada penonjolan diskus di leher yang menekan saraf. Setelah terapi konservatif dan latihan postur, nyerinya membaik,” ungkap dr. William.
Penanganan: Dari Terapi Konservatif Hingga Operasi
Saraf kejepit di leher umumnya dapat ditangani tanpa operasi jika didiagnosis lebih awal. Penanganannya meliputi:
- Obat antiinflamasi dan relaksan otot
- Terapi fisik (fisioterapi) untuk melatih postur dan fleksibilitas leher
- Modifikasi aktivitas dan posisi tidur
- Latihan peregangan ringan yang disesuaikan oleh terapis
Namun, jika keluhan berlangsung lama dan muncul gejala penurunan kekuatan otot atau gangguan refleks, maka bisa dipertimbangkan operasi dekompresi saraf untuk mengurangi tekanan.
Pendapat penulis: Masyarakat sering terlambat memeriksakan keluhan nyeri leher karena dianggap biasa. Padahal jika dibiarkan, saraf kejepit bisa menyebabkan gangguan jangka panjang yang lebih serius.
Perbedaan Migrain Biasa dengan Migrain Akibat Saraf Kejepit
Meski serupa, ada beberapa ciri khas yang bisa menjadi pembeda antara migrain biasa dan sakit kepala akibat saraf kejepit:
Gejala | Migrain Biasa | Migrain Akibat Saraf Kejepit |
---|---|---|
Lokasi nyeri | Sebelah kepala (umum) | Belakang kepala, leher, pundak |
Sifat nyeri | Berdenyut | Tumpul dan menjalar |
Pemicu utama | Stres, hormon, cahaya, makanan | Posisi leher, kelelahan otot |
Respons terhadap obat | Merespons triptan/ergotamin | Tidak banyak respon |
Disertai vertigo ringan | Jarang | Sering terjadi |
Kapan Harus ke Dokter?
Jangan abaikan gejala berikut ini:
- Sakit kepala yang terus berulang dan tidak membaik dengan obat biasa
- Nyeri kepala yang diikuti kaku leher dan mati rasa di tangan
- Nyeri bertambah parah saat leher digerakkan
- Sakit kepala muncul setelah cedera atau jatuh
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter saraf atau ortopedi untuk evaluasi lanjutan.
Jangan Sepelekan Nyeri Kepala yang Berasal dari Leher
Saraf kejepit di leher bukan hanya menyebabkan nyeri lokal, tapi juga bisa memicu sakit kepala yang menyerupai migrain. Mengenali perbedaannya penting agar pasien tidak salah diagnosis dan tidak terus-menerus mengonsumsi obat migrain yang tidak efektif.