Materi pembelajaran jarak jauh yang ditayangkan oleh TVRI menjadi salah satu sarana pendidikan yang efektif, terutama selama masa pandemi. Salah satu materi yang dibahas untuk siswa kelas 4, 5, dan 6 SD adalah bagaimana cara membudidayakan tanaman buah pala. Buah pala dikenal sebagai rempah-rempah unggulan Indonesia yang kaya manfaat dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas proses budidaya tanaman buah pala berdasarkan materi pembelajaran TVRI, serta pentingnya mengenalkan ilmu pertanian sejak dini kepada anak-anak sekolah dasar.
Mengenal Tanaman Buah Pala
Asal Usul dan Manfaat Tanaman Pala
Tanaman pala (Myristica fragrans) berasal dari Kepulauan Banda, Maluku. Tanaman ini merupakan penghasil rempah-rempah yang sudah terkenal sejak zaman penjajahan. Buah pala memiliki dua produk utama, yaitu biji pala dan fuli (selaput biji pala), yang banyak digunakan sebagai bumbu masakan, bahan obat tradisional, hingga campuran kosmetik. Karena itulah tanaman ini sangat penting dikenalkan kepada siswa sebagai komoditas asli Indonesia yang berdaya saing tinggi.
Ciri-Ciri Fisik Tanaman Pala
Tanaman buah pala memiliki batang yang tegak dan daun berwarna hijau mengilap. Buahnya berbentuk bulat lonjong dengan kulit luar berwarna kuning jika matang. Ketika dibelah, akan tampak biji pala yang dibungkus oleh fuli berwarna merah cerah. Pemahaman terhadap ciri fisik ini menjadi dasar penting dalam proses pembelajaran budidaya.

Tahapan Budidaya Tanaman Buah Pala
Pemilihan Lahan dan Iklim
Salah satu poin penting dalam menjawab pertanyaan bagaimana cara membudidayakan tanaman buah pala adalah memilih lokasi yang sesuai. Tanaman ini cocok ditanam di dataran rendah hingga menengah dengan ketinggian sekitar 200-600 mdpl. Iklim yang dibutuhkan adalah tropis dengan curah hujan merata sepanjang tahun. Tanah harus gembur, memiliki kandungan humus tinggi, dan memiliki drainase yang baik.
Penyemaian Benih
Langkah awal dalam budidaya adalah penyemaian benih. Biji pala yang telah dipilih dari buah berkualitas disemai terlebih dahulu di polybag berisi campuran tanah dan pupuk kandang. Penyemaian ini memerlukan waktu hingga beberapa bulan sebelum bibit cukup kuat untuk dipindahkan ke lahan.
Penanaman Bibit
Setelah benih tumbuh menjadi bibit setinggi 30-50 cm, barulah dapat dipindahkan ke lahan terbuka. Jarak tanam yang umum digunakan adalah sekitar 8×8 meter agar tanaman mendapatkan cukup cahaya matahari dan sirkulasi udara yang baik. Penanaman dilakukan dengan membuat lubang tanam dan menanam bibit secara hati-hati agar akar tidak rusak.
Perawatan Tanaman
Perawatan yang tepat merupakan kunci keberhasilan budidaya tanaman pala. Kegiatan perawatan meliputi penyiraman secara rutin, pemberian pupuk organik maupun anorganik, serta penyiangan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman. Pemangkasan juga perlu dilakukan untuk membentuk tajuk pohon yang baik dan meningkatkan produktivitas.
Pencegahan Hama dan Penyakit
Tanaman pala rentan terhadap serangan hama seperti ulat daun dan kutu putih. Penyakit yang umum menyerang antara lain busuk akar dan bercak daun. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara terpadu, mulai dari menjaga kebersihan kebun hingga penggunaan pestisida nabati yang ramah lingkungan.

Masa Panen dan Pascapanen
Waktu Panen
Buah pala mulai berbuah setelah tanaman berumur sekitar 6-8 tahun. Panen dilakukan saat buah berubah warna menjadi kekuningan dan retak dengan sendirinya. Pemetikan dilakukan secara hati-hati agar fuli tidak rusak.
Proses Pascapanen
Setelah dipanen, biji pala dan fuli dipisahkan. Fuli dijemur dan dikeringkan hingga siap dikemas. Biji pala juga dijemur dan disimpan dalam wadah kedap udara agar tidak berjamur. Proses pascapanen yang baik menentukan kualitas akhir produk pala yang akan dijual.
Pembelajaran Kontekstual untuk Siswa SD
Relevansi dengan Kehidupan Sehari-hari
Mengajarkan cara membudidayakan tanaman buah pala kepada siswa kelas 4, 5, dan 6 SD memiliki dampak positif. Selain menanamkan kecintaan terhadap tanaman lokal, siswa juga belajar tentang proses ilmiah, tanggung jawab terhadap lingkungan, serta pentingnya ketekunan. Pembelajaran ini menjadi sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari, terutama bagi anak-anak yang tinggal di daerah pertanian.
Pembelajaran Melalui Tayangan TVRI
Program pendidikan di TVRI menyajikan materi budidaya tanaman pala dengan cara yang sederhana dan menarik. Visualisasi proses tanam, perawatan, hingga panen membuat siswa lebih mudah memahami langkah-langkahnya. Tayangan ini juga membantu siswa yang tidak memiliki akses langsung ke lahan pertanian agar tetap bisa belajar secara kontekstual.
Mengenalkan Pala, Menanam Harapan Masa Depan
Budidaya tanaman buah pala bukan hanya menjadi materi ajar di TVRI untuk siswa SD, tetapi juga representasi pentingnya mencintai dan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia. Dengan memahami bagaimana cara membudidayakan tanaman buah pala, siswa belajar tentang kesabaran, kerja keras, dan keterampilan praktis yang bisa berguna di masa depan. Pendidikan pertanian seperti ini dapat menjadi fondasi bagi generasi muda untuk menjaga dan melestarikan warisan agrikultur bangsa.
Menanam pala sejak dini bukan sekadar pelajaran sains, melainkan juga investasi dalam ketahanan pangan dan kebanggaan terhadap produk lokal. Melalui materi TVRI yang membahas secara rinci, siswa tak hanya tahu teori tetapi juga dapat mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam kehidupan nyata.